Journal of Public Transportation Community

SELF EXPLAINING ROAD SEBAGAI STRATEGI PENGURANGAN BIAYA KECELAKAAN LALU LINTAS : KAJIAN PENDAHULUAN

Imam Budy Prastiyo Prastiyo — 2025-11-10

Angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia menjadi salah satu masalah utama penyelenggaraan transportasi. Jumlah kecelakaan yang tinggi pada tahun 2024 mencapai angka 152.000 kejadian dengan 27.000 korban meninggal dunia yang didominasi usia produktif. Trend kecelakan semakin meningkat 30% dari tahun 2019 ke tahun 2024. Akibat kecelakaan yang terjadi menimbulkan biaya kecelakaan termasuk kehilangan produktivitas sehingga dapat berdampak pada potensi peningkatan kemiskinan. Memperhatikan kondisi tersebut dapat dilakukan upaya peningkatan keselamatan dengan mitigasi pemasangan perlengkapan jalan rambu lalu lintas dan marka. Pemasangan perlengkapan jalan tersebut seharusnya simultan dengan pemahaman pengemudi sehingga upaya yang dilakukan dapat berjalan efektif dan berdampak pada berkurangnya jumlah kecelakaan. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk menganalisis implementasi self explaining road terhadap biaya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini mengidentifikasi tingginya angka kecelakaan yang dapat dikurangi dengan penerapan desain self explaining road. Data awal menunjukkan relevansi konsep ini untuk keselamatan, dan penelitian dapat dilanjutkan ke tahap analisis lebih lanjut sesuai kriteria MOSI.

PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT UKUR AVO DAN OSCILLOSCOPE BAGI SISWA SMK ANGGOTA FORUM SMK SE-JAWA TIMUR

Ade Irfansyah — 2025-11-10

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan keterampilan siswa SMK dalam menggunakan alat ukur listrik, khususnya AVO meter dan oscilloscope. Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Navigasi Udara Politeknik Penerbangan Surabaya dengan metode ceramah, demonstrasi, dan praktik langsung. Hasil evaluasi menunjukkan minat siswa terhadap dunia dirgantara tergolong sangat tinggi (rata-rata skor 4,5), sedangkan kemampuan teknis berada pada kategori cukup hingga tinggi (rata-rata skor 3,8). Temuan ini menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi kuat untuk belajar, namun masih perlu peningkatan pada aspek logika, analisis, dan pemahaman konsep fisika dasar. Pelatihan ini juga memperlihatkan bahwa praktik langsung dengan alat ukur mampu membantu siswa memahami fungsi, kalibrasi, serta prinsip kerja instrumen listrik secara lebih konkret. Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil memperkuat kompetensi dasar dan menumbuhkan semangat belajar di bidang teknik elektro dan penerbangan

MENINGKATKAN MINAT BACA PADA ANAK SEKOLAH DASAR MELALUI KEGIATAN STORYTELLING

Ema Rahmawati — 2025-11-10

Technological advances are developing rapidly, and elementary school children are more interested in gadgets, resulting in a decline in reading interest. Reading plays an important role in children's intellectual and social development, as well as in shaping character and critical thinking skills. The purpose of community service activities is to raise awareness among the community, especially children, of the importance of reading through storytelling. Storytelling is the activity of telling stories orally in an effective and interesting manner using intonation, facial expressions, and body language. Storytelling activities are provided to elementary school children. Based on the evaluation results, most children enjoyed listening to the stories, felt closer to the characters in the stories, and became curious to read other books and follow the storylines to the end. However, there is currently a limited number of storybooks available in their homes. These limitations motivated participants to visit the library, either to read the same storybook or to look for other interesting reading materials. This shows that storytelling is effective in building children's interest in reading and promoting the role of libraries in the community. As an institution that provides various sources of information, libraries serve as agents of social and educational change in the community, thereby supporting the growth of a culture of literacy among the younger generation.

PEMANFAATAN DRONE UNTUK PENGENDALIAN BURUNG PENGGANGGU DI LAHAN PERTANIAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Ajeng Wulansari — 2025-11-10

Kegiatan PKM ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan teknologi drone untuk pengendalian burung pengganggu di lahan pertanian Desa Sukoreno Kecamatan Prigen, Pasuruan, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Penggunaan drone diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh burung pada tanaman pertanian dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan serangkaian langkah, termasuk penyuluhan, pelatihan, dan penerapan teknologi drone kepada petani setempat. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan pemahaman tentang teknologi drone dan manfaatnya dalam meningkatkan hasil pertanian. Pelatihan teknis diberikan untuk mengajarkan petani cara mengoperasikan dan merawat drone secara mandiri. Implementasi teknologi dilakukan di area pertanian yang terpilih untuk menguji efektivitas drone dalam mengusir burung pengganggu. Metode evaluasi dilakukan dengan mengukur tingkat kemampuan teknologi terhadap kerusakan tanaman dan perbandingan hasil panen sebelum dan setelah penggunaan drone. Data yang terkumpul digunakan untuk mengevaluasi dampak penggunaan drone terhadap produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengoperasikan teknologi drone, mengurangi kerugian yang disebabkan oleh burung, dan meningkatkan hasil pertanian secara signifikan. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan sektor pertanian, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka

WORKSHOP KEWIRAUSAHAAN DI SMK TERPADU TARBIYATUT THOLABAH LAMONGAN

Maulana Anifa Silvia — 2025-11-10

Kegiatan pengabdian masyarakat berupa workshop kewirausahaan dilaksanakan di SMK Terpadu Tarbiyatut Tholabah Lamongan dengan tujuan meningkatkan pemahaman, minat, dan motivasi siswa dalam berwirausaha. Metode pelaksanaan meliputi pemberian materi, diskusi interaktif, simulasi sederhana, serta wawancara pasca kegiatan untuk menggali persepsi siswa. Sebanyak 58 siswa dari berbagai jurusan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Hasil analisis tematik menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menilai materi workshop mudah dipahami, relevan dengan kebutuhan dunia usaha, dan mendorong lahirnya motivasi berwirausaha. Namun, ditemukan pula keterbatasan terutama dalam aspek teknis seperti pengelolaan keuangan dan praktik usaha. Secara praktis, workshop dinilai efektif sebagai sarana peningkatan pemahaman kewirausahaan, namun memerlukan penguatan melalui pendekatan Experiential Learning, praktik nyata, serta pendampingan mentor. Implikasi kegiatan ini tidak hanya memperkuat kesiapan wirausaha siswa, tetapi juga dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam mengintegrasikan program kewirausahaan secara berkelanjutan dalam kurikulum tambahan.

Kata Kunci: kewirausahaan, workshop, SMK, persepsi siswa, pengabdian masyarakat