Main Article Content
Abstract
Dunia otomotif saat ini berkembang semakin pesat, dengan adanya teknologi yang canggih dan modern banyak usaha yang dilakukan untuk menciptakan desain mesin baru yang mempunyai performa tinggi dan hemat bahan bakar, ataupun sekedar meningkatkan performa mesin yang sudah ada. Salah satunya dengan mengoptimalkan sistem pengapian, dimana sistem pengapian konvensional (platina) yang dikombinasikan dengan perubahan variasi e-gap breaker point.
Parameter ukur penelitian ini diperoleh secara visual berupa perbandingan besar percikan bunga api pada setiap variasi e-gap breaker point. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan e-gap breaker point terhadap output tegangan yang dapat dilihat dengan visualisasi spark dan hasil data ukur dari voltmeter guna pembelajaran di Politeknik Penerbangan Surabaya.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah tegangan output magneto tertinggi yaitu pada jarak e-gap 0.012 inch (standar) apabila dibandingkan dengan jarak e-gap 0.010 inch dan 0.008 inch (variasi). Dengan demikian, diketahui bahwa perubahan jarak e-gap breaker point di magneto membuat output tegangan magneto yang dihasilkan semakin kecil sehingga membuat sistem pengapian tidak optimal.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.