Main Article Content
Abstract
Meningkatnya jumlah pengguna jasa transportasi udara menuju Muara Teweh setiap tahun menyebabkan kapasitas terminal penumpang di Bandar Udara Beringin tidak dapat menampung peningkatan jumlah penumpang. Sehingga perlu dilakukannya perluasan pada area terminal penumpang, namun dengan kondisi Bandara Beringin yang tidak dapat dikembangkan karena berada pada kawasan pemukiman padat penduduk sehingga Kementrian Perhubungan selaku pengelola UPBU Beringin membangun Bandara baru yang dimana nantinya segala kegiatan operasional,administrasi,maupun penerbangan komersil berpindah kegiatannya di Bandar Udara baru ini yang bernama Bandar udara Haji Muhammad Sidik Muara Teweh. Metodologi yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data numerical atau angka yang diperoleh dengan metode statistik serta dilakukan pada penelitian inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperoleh signifikansi hubungan antara variable yang diteliti. Serta dilakukannya peramalan atau prediksi menggunakan metode exponential smoothing. Setelah menganalisa kondisi Terminal pada Bandara Beringin dan Bandara Haji Muhammad Sidik, maka diperlukan evaluasi kebutuhan luasan gedung Terminal. Dengan dilakukannya analisis kebutuhan luasan gedung terminal di Bandar Udara Haji Muhammad Sidik untuk tahun pada periode 20 tahun kedepan menggunakan peramalan dengan metode exponential smoothing melalui software Minitab 16 didapatkan luasan sebesar 2.048 m². Untuk memenuhi kebutuhan luasan tersebut maka perlu dilakukan perluasan pada area Terminal Penumpang pada tahun 2039.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.