Main Article Content

Abstract

Bandar Udara Betoambari Baubau merupakan Bandar Udara yang terletak 5 km dari pusat kota Baubau. Ketinggian Bandar Udara ini dari permukaan laut rata-rata (mall) adalah 32 meter dengan arah landasan pacu 04-22. Fasilitas sisi udara adalah kontsruksi aspalt hotmix dengan dimensi runway 1800m x 30m, taxiway A dan apron dengan luas 170m x 60m dengan PCN 21 F/C/Y/T/. Apron sebagai unsur yang paling penting untuk tempat pemarkiran pesawat.  Bandar Udara Betoambari Baubau saat ini memiliki apron dengan 3 aircraft stand yang dapat menampung pesawat udara tipe ATR -72. Namun, kondisi apron mengalami kerusakan di beberapa titik dengan macam kerusakan yang berbeda. Kondisi lapis permukaan apron di Bandar Udara ini mengalami penurunan, kebanyakan penurunan ini terjadi di garis marka  parking stand apron. Akibat penurunan  di lapis permukaan ini mengakibatkan air menggenang (waterpounding) di saat hujan. Selain itu juga terdapat beberapa jenis kerusakan,yang menyebabkan tergenangnya air diatas permukaan apron dapat menimbulkan erosi pada permukaan apron, yang kemudian akan mengakibatkan cepat terlepas struktur bagian permukaan atas landasan.Oleh karena itu tugas akhir ini disusun guna menyampaikan bagaimana tingkat kerusakan di apron Bandar Udara Betombari dengan mengacu pada metode PCI (Pavement Condition Index). Dari hasil perhitungan menggunakan metode PCI maka apron Betoambari memiliki nilai PCI tiap segmen yang berbeda yaitu 72,82,63,93  yang maka dari itu untuk memberikan pelayanan yang optimal baik dari penumpang dan maskapai maka perlu kerusakan yang terjadi pada apron Bandar Udara betoambari perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang sudah tercantum dalam KP 94 Tahun 2015 Tentang Pedoman Program Pemeliharaan Konstruksi Perkerasan Bandar Udara (Pavement Management System) dan jenis penaganannya.

Keywords

apron kerusakan metode PCI

Article Details

How to Cite
Pradana, M. R. A. . (2022). ANALISIS KERUSAKAN APRON PADA BANDAR UDARA BETOAMBARI BAUBAU SULAWESI TENGGARA. Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan), 4(1). https://doi.org/10.46491/snitp.v4i1.726