Main Article Content
Abstract
Flight Plan penerbangan internasional di AirNav Indonesia cabang Denpasar. Seringkali Trough Flight Plan masuk kedalam sistem dan dikirimkan berdekatan dengan Estimate Of Block Time (EOBT), Munculnya kendala tersebut disebabkan oleh kurangnya pengetahuan petugas maskapai asing yang berada di luar negeri dengan mengirimkan Flight Plan dari bandara kedatangan atau dari base dari maskapai itu sendiri yang menyebabkan bertambahnya beban kerja petugas Aeronautical Communication Officer (ACO) Berdasarkan AIP Indonesia (Vol I) chapter 1.7 menyatakan FPL harus dikirimkan oleh ATS Unit bandar udara keberangkatan terkait tanggung jawab pengisian FPL oleh Pilot atau operator pesawat dan pengecekan yang dilakukan oleh ATSRO. Apabila bandar udara kedatangan tidak mempunyai ATS Unit, maka Pilot dapat mengisi FPL vice versa dari ATSRO bandar udara keberangkatan. Sedangkan yang terajadi di unit Air Traffic Service Reporting Office Perum LPPNPI Cabang Denpasar masih banyak ditemukan Flight Plan yang dikirim dari kantor yang berada di luar negeri. Hal tersebut tidak sesuai karena Flight Plan harus dikirimkan dari bandar udara keberangkatan. Oleh karena itu, penulis menyusun Karya Ilmiah ini agar dapat memberi masukan dan saran agar kendala yang ada dapat diselesaikan dan pemberian pelayanan lalu lintas penerbangan dapat berjalan secara efektif dan efisien tanpa melupakan aspek safety. Kendala tersebut dapat diselesaikan dengan melakukan sosialisasi dengan ground handling maskapai tersebut.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.