Main Article Content

Abstract

Bencana kebakaran dapat terjadi dimana saja termasuk di bandara, apabila kebakaran tidak tertangani secara langsung maka akan berakibat fatal seperti menghanguskan seluruh ruangan terminal Bandara. Oleh karena itu, di seluruh terminal bandara yang berada di Indonesia terpasang sistem pengaman apabila terjadi suatu kebakaran, selain kebakaran bahaya yang sering muncul di bandara adalah meluapnya ketinggian air di runway yang melebihi ketentuan batas pada saat kondisi terjadinya hujan deras yang mengakibatkan bencana banjir, hal ini sangat berbahaya jika terdapat pesawat udara yang akan melakukan take off atau landing. Pada penelitian ini bertujuan untuk membuat alat pendeteksi apabila terjadi kebakaran dan banjir dengan mikrokontroller arduino uno dan wemos D1 R2, yang akan dijalankan dengan sistem IoT (internet of things) serta dioperasikan kedalam aplikasi blynk. Alat ini menggunakan sensor suhu LM35 dan MQ9 yang masing – masing telah di set sekitar 40°C serta 20ppm, diharapkan akan mampu mendeteksi suhu dan kadar gas diatas kisaran 41°C dan 22ppm pada saat terjadi kebakaran, sehingga exhaust fan beserta buzzer akan secara langsung bekerja. Sedangkan ketinggian air pada runway yang melampaui batas 3cm dari water level sensor maka akan langsung dihisap oleh pompa air, dari batas set point water level sensor ini diharapkan akan mampu mendeteksi ketinggian air  senilai 4 – 5cm.

Keywords

Wemos D1 R2 LM35 MQ9 Water Level Sensor Blynk

Article Details

How to Cite
Soelistio, R. H., Sudjoko, R. I., & Junipitoyo, B. (2022). IMPLEMENTASI INTERNET OF THINGS PADA SISTEM PERINGATAN BAHAYA KEBAKARAN, BANJIR DAN GAS BERACUN DI BANDARA. Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan), 4(1). https://doi.org/10.46491/snitp.v4i1.686