Main Article Content
Abstract
Bandar Udara Sultan Thaha Jambi Sesuai dengan data movement yang didapatkan pada bulan Oktober 2019, rata rata per hari ada 11 pergerakan helikopter di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi baik departure maupun arrival. Dengan jumlah traffic helikopter yang cukup tinggi, Bandar Udara Sultan Thaha Jambi memiliki 3 helipad yang sekaligus sebagai Final Approach and Take Off Area helikopter. Namun karena letaknya terlalu dekat dengan bangunan bandar udara, sehingga dalam pengaplikasiannya sering menimbulkan hazard. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ICAO: Annex 14 Volume 2 Heliports, Doc. 9261 Heliport Manual. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Selain itu, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, survey, studi pustaka dan wawancara dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pemecahan masalah sehingga masalah-masalah yang terjadi terkait pemberian pelayanan lalu lintas udara yang terganggu karena letak Final Approach and Take Off Area yang kurang sesuai bisa di minimalisir. Penulis juga berharap agar hasil dari penelitian ini bisa bermanfaat guna meningkatkan pelayanan lalu lintas udara yang aman, nyaman, teratur, dan efisien di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.