Main Article Content
Abstract
Peningkatan jumlah pengguna transportasi udara mengakibatkan semakin meningkatnya tuntutan akan kenyamanan dan keamanan suatu bangunan terminal penumpang. Pada tahun 2018 Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ini memiliki luas bangunan terminal penumpang domestik sebesar 11.430 m dengan luas ruang tunggu sebesar 2.150 m . Melihat pertumbuhan jumlah penumpang yang terus naik tiap tahunnya dirasa perlu diadakan penelitian tentang tingkat kelayakan dari segi luas bangunan terminal penumpang dan ruang tunggu keberangkatan untuk jangka pendek (5 tahun), menengah (10 tahun), dan panjang (20 tahun). Penelitian dimulai dengan pengumpulan data jumlah penumpang dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2018. Dari data tersebut dilakukan prediksi jumlah penumpang tahunan dengan metode statistik persen kenaikan rerata dan diperoleh jumlah penumpang pada tahun 2023 sebesar 11.009.633 penumpang, tahun 2028 sebesar 17.080.017 penumpang, dan tahun 2038 sebesar 41.107.324 penumpang. Selanjutnya, dari grafik Parquette, Ashfod dan Wright diperoleh jumlah penumpang pada jam puncak sebesar 4.404, 6.832, dan 16.443 penumpang yang kemudian dikalikan dengan luas yang disyaratkan untuk tiap penumpang menurut standar Japan International Cooperation Agency (JICA). Perhitungan luas ruang tunggu dilakukan dengan mengasumsi 80 % dari jumlah penumpang pada jam puncak, harus mampu ditampung di ruang tunggu. Dari jumlah tadi diasumsikan sekitar 80 % penumpang duduk dengan disediakan ruang seluas 15 kaki/1,4 m per penumpang, dan 20 % sisanya berdiri dengan ruang seluas 10 kaki /0,93 m per penumpang. Hasil analisis menyebutkan dalam 5 tahun ke depan (tahun 2023) saja luas bangunan terminal penumpang berdasarkan pada standar JICA sudah tidak layak digunakan untuk Terminal penumpang domestik memiliki kapasitas sebesar 2,2 juta penumpang/tahun. Dari hasil analisis pada tahun 2008 dengan jumlah penumpang eksisting sebesar 2.700.744 penumpang, terminal domestik sudah tidak dapat melayani kebutuhan penumpang karena mengalami kekurangan kapasitas sebesar 500.744 penumpang. Sedangkan menurut hasil prediksi menggunakan metode persen kenaikan rerata pada tahun 2023 jumlah penumpang naik menjadi 11.009.633 penumpang, dengan jumlah tersebut terminal kekurangan kapasitas sebesar 8.809.633 penumpang. Untuk ruang tunggu keberangkatan sendiri masih layak digunakan hingga tahun 2014 , selebihnya memerlukan perluasan. Dari hasil prediksi diperoleh kebutuhan luas ruang tunggu keberangkatan untuk 5 tahun kedepan (tahun 2023) 2019 sebesar 3.945,85 m2.