Main Article Content
Abstract
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan merupakan salah satu bandara Internasional di Indonesia yang melayani penerbangan sipil dan militer, dikelola oleh PT. Angkasa Pura I (Persero). Jumlah traffic yang ada saat ini mencapai ±200 traffic/hari. Dengan banyaknya jumlah pergerakan pesawat udara, maka dalam hal pelayanan lalu lintas udara, dituntut memberikan pelayanan maksimal sehingga mampu menciptakan keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas udara. Namun, hal tersebut belum maksimal karena tidak diimbangi dengan penerapan safety management system yang optimal. Koordinasi antar unit dalam pelaksanaannya masih belum optimal sesuai dengan LOCA yang ada menjadi salah satu penyebabnya. Tata letak peralatan yang kurang sesuai sehingga mengganggu ATC dalam pemberian pelayanan lalu lintas penerbangan. Beberapa ATC masih sering melanggar peraturan dengan mengoperasikan handphone dan bermain game disaat on duty. Tentunya hal ini menciptakan hazard dan risk terhadap pesawat. Penggunaan phraseology yang tidak standar juga menjadi penyebab kurang optimalnya penerapan safety management system di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.
Teori-teori pendukung penelitian ini antara lain ICAO Annex 14 Aerodrome Vol. I Aerodrome Design and Operation, ICAO Annex 11 Air Traffic Services, ICAO Annex 10 Communication. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan prosedur yang menyebabkan hazard dan risk di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan terhadap keselamatan penerbangan. Diperlukan suatu upaya antara lain safety promotion untuk ATC, pengkajian ulang SOP dan LOCA, class room khusus pembahasan penggunaan standart phraseology dan segera difungsikannya tower baru guna meningkatkan kelancaran pelayanan lalu lintas penerbangan serta keselamatan di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.