Main Article Content
Abstract
Bandar udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru merupakan homebase bagi 2 skuadron tempur yang setiap harinya melakukan kegiatan latihan terbang. Disamping itu juga terdapat maskapai komersial seperti Garuda Indonesia, Lion Air dan Citilink. Dengan beragam kegiatan penerbangan tersebut petugas Air Traffic Controller dituntut berkerja secara professional dalam memberikan instruksi maupun informasi bagi penerbang. Namun dalam penerapannya kurang optimal dikarenakan adanya gangguan interferensi frekuensi oleh frekuensi radio amatir. Deskriptif kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menafsirkan fakta atau data, pengumpulan data didapat dari observasi, wawancara, angket/kuisioner, dan dokumentasi serta disusun ke dalam teks yang diperluas. Hasil penelitian menunjukan bahwa gangguan frekuensi radio amatir mempengaruhi pemberian pelayanan lalu lintas udara, sehingga dalam pemberian pelayanan lalu lintas udara kurang maksimal dan menyebabkan tidak efisien dalam pemberian informasi dan instruksi dari Air Traffic Control ke pilot.