Main Article Content

Abstract

Kebisingan adalah suara yang tidak di inginkan yang dapat bersumber dari pesawat, alat – alat proses produksi atau alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Kebisingan selain dapat menyebabkan gangguan pendengaran juga dapat menyebabkan gangguan non-auditory pada tenaga kerja. Kebisingan yang terjadi secara terus-menerus dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan ketidaknyamanan dalam bekerja. Kebisingan yang terjadi berpengaruh terhadap kinerja personil ATC karna intensitas kebisingan tersebut jauh melebihi rekomendasi yang telah ditentukan yaitu 55 Db. Tetapi kebisingan yang terjadi di dalam ruang kabin tower rata – rata antara 75 Db hingga 90 Db.


Oleh karena itu proses untuk mengurangi kebisingan dalam ruangan kabin tower sangat diperlukan. Ruangan kerja yang kedap akan kebisingan diharapkan bisa meningkatkan kinerja serta kosentrasi petugas ATC dalam memberikan pelayanan lalu lintas penerbangan sehingga personil ATC merasa nyaman dan tidak terganggu karna adanya suara bising yang berasal dari mesin pesawat.


Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kuantitatif.Metode deskriptif menekankan pada deskripsi secara alami dan apa adanya, maka dengan sifatnya ini dituntut keterlibatan secara langsung di lapangan dalam melakukan pengamatan. Sementara penelitian penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka. Sementara metode pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner, serta menggunakan instrumen penelitian berupa skala likert.

Keywords

Kebisingan Gangguan non-auditory kabin tower

Article Details

How to Cite
Adji, G. P., Valguna, P. A., & Soegiri, H. (2018). PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KUALITAS PEMBERIAN PELAYANAN LALU LINTAS PENERBANGAN DI BANDAR UDARA BANYUWANGI. Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan), 2(2). https://doi.org/10.46491/snitp.v2i2.263