Main Article Content

Abstract

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang pelayanan kebandarudaraan dan jasa terkait bandara, termasuk PT Angkasa Pura Aviasi, sebuah perusahaan patungan (Joint Venture Company) antara PT Angkasa Pura II dan GMR Airport Consortium yang mengelola Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan. Kegiatan magang di PT Angkasa Pura Aviasi ditempatkan di Divisi Airport Operation Service yang terdiri dari tiga unit pelayanan utama: Unit Land Side, Unit Terminal Passenger, dan Unit AMC Apron Movement Control. Unit Land Side bertanggung jawab atas area darat bandara, termasuk akses penumpang ke terminal, parkir, dan area publik lainnya. Unit Terminal Passenger meliputi layanan TIS (Terminal Inspection Service) yang memastikan fasilitas bandara berfungsi optimal dan layanan Customer Service yang membantu penumpang terkait fasilitas dan kenyamanan bandara. Sementara itu, Unit AMC Apron Movement Control mengelola pergerakan pesawat, lalu lintas kendaraan, serta kebersihan di area udara bandara. Meskipun beragam unit operasi ini telah berjalan efektif, terdapat kendala dalam optimalisasi alur transit penumpang dari internasional ke domestik dan antar internasional di terminal penumpang, yang memerlukan peningkatan agar layanan bandara semakin efisien.

Keywords

Magang Airport Operasional Service Terminal Penumpang Transit Inter to Dom Transit Inter to Inter

Article Details

How to Cite
Budiarto, A. ., Ishwahyudi, P. ., & Mudasek, A. . (2024). ANALISIS PENERAPAN MENJADI BANDARA HUB INTERNASIONAL TERHADAP KEBUTUHAN PENUMPANG DOMESTIK DAN LUAR NEGERI DI BANDAR UDARA KUALANAMU MEDAN. Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan), 8(1), 239–253. https://doi.org/10.46491/snitp.v8i1.1974

References

  1. Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
  3. Bungin, B. (2007). Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
  4. Gulo, D. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo.
  5. Lestari, M. (2022). Analisis Kebutuhan Penumpang dalam Pengembangan Layanan Bandara. Jurnal Pariwisata, 14(2), 99-110.
  6. Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  7. Moleong, L. J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
  8. Nazir, M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
  9. Nugroho, S., & Setiawan, A. (2021). Kerjasama Pemangku Kepentingan dalam Pengembangan Bandara sebagai Hub Internasional. Jurnal Administrasi Bisnis, 13(1), 77-88.
  10. Prameswari, & Surabaya. (2021). Peran Subjek Penelitian dalam Studi Sosial. Jurnal Penelitian Sosial, 12(3), 45-58.
  11. Prasetyo, B., & Hidayat, R. (2017). Faktor Penentu Penetapan Bandara sebagai Hub Internasional: Studi Kasus di Indonesia. Jurnal Manajemen Transportasi, 9(1), 45-58.
  12. Rahmawati, L. (2020). Peran Teknologi Informasi dalam Efisiensi Operasional Bandara. Jurnal Sistem Informasi, 12(4), 255-267.
  13. Setyawati, N., & Aristiyanto, A. (2021). Analisis Data Kualitatif dalam Penelitian Sosial. Jurnal Penelitian Sosial, 15(1), 123-135.
  14. Simanjuntak, D. (2018). Analisis Potensi Bandara Kualanamu sebagai Hub Internasional. Jurnal Teknik Sipil, 10(3), 201-210.
  15. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
  16. Suryani, T. (2015). Peran Bandara sebagai Hub Internasional dalam Meningkatkan Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi. Jurnal Transportasi, 7(2), 123-135.
  17. Wibowo, A., & Santoso, H. (2019). Integrasi Moda Transportasi dalam Mendukung Peran Bandara sebagai Hub. Jurnal Infrastruktur, 11(2), 89-98.