Main Article Content

Abstract

Perencanaan struktur bangunan bawah pada gedung terminal dikarenakan kapasitas gedung terminal lama yang sudah tidak lagi representatif juga menuntut pengembangan terminal baru. Selain itu, wilayah Kerinci merupakan daerah rawan bencana dengan kategori risiko tinggi, terutama gempa bumi, yang memiliki spektrum gempa sebesar 1,5-2,0 g berdasarkan perhitungan puskim maka dari itu, perencanaan pembangunan gedung terminal baru harus diperhitungkan dengan baik.


Struktur bangunan bawah gedung terminal baru ini menggunakan pondasi dalam tiang pancang. Aplikasi program analisis struktur SAP2000 v.14 dengan memperhitungkan beban yang bekerja, antara lain beban hidup, beban mati, beban angin, dan beban gempa. Data gempa diambil dari data terbaru Puskim (Pusat Peneltian dan Pengembangan Pemukiman) dengan program bantu RSA binary pada titik koordinat pembangunan terminal, sehingga data yang dimasukkan lebih akurat.


Hasil Perhitungan Struktur bangunan bawah tahan gempa gedung terminal baru di Bandara Udara Depati Parbo Kerinci sesua dengan SNI 1726:2019  menggunakan pondasi dalam tiang pancang dengan ukuran  diameter tiang pancang 40cm dan kedalaman 12m.,menggunakan tulangan Pile Cap PC 1=D13-150 PC2=D13-150  dengan ukuran PC1=1mx1m dan Pc 2= 1,8mx1m,serta menggunakan tulangan Sloof yaiu 2P-10-150 dan ukuran sloof 20cmx40cm.Biaya yang dibutuhkan pada struktur bangunan bawah yaitu sebesar Rp. 2.566.477.190.11 (Dua Miliyar Lima Ratus Enam Puluh Enam Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Tujuh Ribu Seratus Sembilah Puluh Sebelas Rupiah).

Keywords

Gempa SAP 2000 Struktur Bangunan Bawah RAB , Bandar Udara Depati Parbo Kerinci

Article Details

How to Cite
Murtadho, A. M. ., Purwayudhaningsari, R. ., & Fatimah, S. . (2024). PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN BAWAH TAHAN GEMPA PADA GEDUNG TERMINAL BARU DI BANDAR UDARA DEPATI PARBO KERINCI JAMBI . Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan), 8(1), 58–73. https://doi.org/10.46491/snitp.v8i1.1959

References

  1. Andrana A,& Anwar Z. (2023). Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang ditinjau
  2. Ulang Dengan Hasil Pile Driving Analyzer Test. Diambil dari
  3. https://repository.unissula.ac.id/32506/2/30202100267_fullpdf.
  4. Arif, A. (2017). Studi Perencanaan Struktur Bawah Dengan Pondasi Tiang Pancang
  5. Pada Bangunan Igd Rsud Kanjuruhan Malang. (Disertasi, Institute Teknologi
  6. Nasional, 2017). Diambil dari
  7. https://eprints.itn.ac.id/1819/1/skripsi%20arbi%20arif.pdf.
  8. Badan Standardisasi Nasional. (1995). Tata Cara Penakaran, Pengadukan,
  9. Pengangkutan dan Pengecoran Beton. Jakarta, Indonesia: Badan Standardisasi
  10. Nasional.
  11. Badan Standardisasi Nasional. (2002). SNI 03-2847:2002 Tata Cara Perhitungan Beton
  12. Untuk Bangunan Gedung. Jakarta, Indonesia: Badan Standardisasi Nasional.
  13. Badan Standardisasi Nasional. (2004). SNI 15-2049:2004 Semen Portland. Jakarta,
  14. Indonesia: Badan Standardisasi Nasional.
  15. Bandar Udara Depati Parbo Kerinci. (2022). Aerodrome Manual Bandara Kerinci. Jambi,
  16. Indonesia: Kementerian Perhubungan RI.
  17. Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 2847:2019 Tata Cara Perencanaan Struktur
  18. Beton Untuk Bangunan Gedung. Jakarta, Indonesia: Badan Standardisasi
  19. Nasional.
  20. Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan
  21. gempa untuk struktur bangunan gedung dan nongedung. Jakarta, Indonesia:
  22. Badan Standardisasi Nasional
  23. Balamba, S., & Sarajar, A. N. (2018). Analisis Daya Dukung Lateral pada Tiang Pancang
  24. Kelompok di Dermaga Belang. Jurnal Sipil Statik, 6(9).
  25. Binus University. (2022). 2 Jenis Struktur Bangunan yang Perlu Kamu Ketahui!. Diambil
  26. dari https://student-activity.binus.ac.id/himtes/2022/07/30/2-jenis-strukturbangunan-yang-perlu-kamu-ketahui/.
  27. Bowles,J. E., (1982). Alih Bahas: Analisis dan Desain Pondasi Edisi Keempat Jilid 1.
  28. Jakarta, Indonesia: Erlangga.
  29. Bowles, Joseph E. (1991). Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah).
  30. Jakarta, Indonesia: Erlangga.
  31. Bowles, J. E. (1993). Analisis dan Desain Pondasi Jilid 2 edisi keempat. Jakarta,
  32. Indonesia: Erlangga.
  33. Das, B. M. (1995). Principles of Foundation Engineering, Eight Edition. Amerika
  34. Serikat: Global Engineering.
  35. Direktorat Jendral Perhubungan. (2015). Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 77
  36. Tahun 2015 Tentang Standarisasi Dan Sertifikasi Fasilitas Bandar Udara.
  37. Jakarta, Indonesia: Kementrian Perhubungan.
  38. Direktorat Jendral Perhubungan. (2019). Peraturan Direktorat Jendral Perhubungan
  39. Udara nomor 326 tahun 2019 tentang Standar Teknis dan Operasional Peraturan
  40. Keselamatan Penerbangan SIpil bagian 139 Volume I Bandar Udara (Aerodrome).
  41. Jakarta, Indonesia: Kementrian Perhubungan.
  42. Mayerhoff, G. G. (1995). Shallow Foundations. Journal of The Soil Mechanics and
  43. Foundations Division, 1 (82).
  44. Meivian, Aditya. (2021). Perancangan Struktur Bawah Gedung Operasional Pt. Marga
  45. Mandalasakti Dengan Bored Pile. Jurnal Teknik Sipil Universitas Serang
  46. Raya, 1(1), 18-40.
  47. Nusantoro, A. (2012). Perbaikan dan Perkuatan Struktur pada Bangunan Cagar
  48. Budaya. Konstruksia, 3(2), https://doi.org/10.24853/jk.3.2.%25p.
  49. Paulu, P. R (2016). Manual Pondasi Tiang. Bandung, Indonesia: Univesitas Katolik
  50. Parahayangan.
  51. Pasambuna, B. (2023). Analisis Tingkat Layanan Jalan Budi Utomo Berdasarkan Manual
  52. Kapasitas Jalan Indonesia 1997 Sebagai Suplemen Bahan Ajar Mata Kuliah
  53. Dasar-Dasar Konstruksi Jalan Dan Jembatan Pada Jalan Budi Utomo, Timika
  54. Tahun 2023. Jurnal Teknik AMATA, 4(2), 74-79,
  55. https://doi.org/10.55334/jtam.v4i2.180.
  56. Putri, R. I., Zenurianto, M., & Sholeh, M. (2023). Analisis Perbandingan Fondasi Tiang
  57. Pancang Dengan Fondasi Tiang Bor Pada Gedung Kantor Bupati
  58. Pasuruan. Jurnal Online Skripsi Manajemen Rekayasa Konstruksi (JOSMRK), 4(3), 180-186.
  59. Rahardjo, P.P. (2013). Manual Pondasi Tiang. Bandung, Indonesia: Universitas
  60. Parahyangan.
  61. Sugesti, Titin F, dkk. (2017). Perbandingan Daya Dukung Pondasi Minipile dan Sumuran
  62. Menggunakan Metode Meyerhof, Lcpc, Dan Aoki Dan De Alencer. Matriks
  63. Teknik Sipil, 5(4), https://doi.org/10.20961/mateksi. v5i4.36911.