Main Article Content
Abstract
Sistem tiga fasa banyak digunakan pada jaringan listrik yang disediakan oleh PLN mulai dari genset hingga tegangan rendah. Situasinya adalah teknisi mengetahui bahwa hanya satu komponen yang gagal, tetapi ia tidak dapat menentukan komponen R, S, atau T mana yang hilang. Kegagalan komponen mengakibatkan tegangan tidak seimbang dan dapat merusak peralatan. Jika terjadi masalah, alat ini memutus aliran listrik dan membunyikan alarm sehingga teknisi dapat dengan cepat memperbaiki bagian yang rusak tersebut.
Perancangan alat praktikum untuk lulusan perguruan tinggi ini menggunakan metode studi kepustakaan dan metode eksperimen. Tinjauan pustaka dilakukan dengan tujuan untuk menemukan data empiris yang relevan dengan pertanyaan atau masalah yang diidentifikasi dan memeriksa sumber teks tertulis sebelumnya. Metode eksperimental ini diimplementasikan dalam desain blockchain dan perangkat lunak. Dengan meneliti desain dan produksi alat ini, diharapkan dapat menemukan timeline dan program yang sesuai dengan tugas dan tujuan penelitian ini. Dengan desain ini, jika terjadi kegagalan komponen, rangkaian diaktifkan sehingga kontaktor diaktifkan dan pemutus sirkuit dan proteksi diaktifkan untuk mematikan catu daya.
Hasil pembahasan dan kesimpulan dari draft ini, ketika terjadi error maka tombol “reset” pada aplikasi monitoring digunakan untuk mereset proteksi untuk memulihkan perangkat. Menggunakan beban motor 3 fasa, arus, tegangan dan daya dapat dibaca dari sensor PZEM-004T dan dipantau secara online, dan perbedaan arus pada avometer adalah 1,48A dan sensor adalah 1,46A dan arus yang mengalir ke Beban ditulis 1.88A. Kontaktor bekerja saat relay menerima perintah dari Arduino nano dengan waktu yang cepat yaitu : 1,60 detik pada percobaan pertama, 1,72 detik pada percobaan kedua dan 1,68 detik pada percobaan ketiga.
Keywords
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.