Main Article Content
Abstract
Daya tarik perjalanan angkutan lintas Prajen- 16 ilir Palembang , semakin hari mempunyai kecenderungan yang semakin meningkat dan hal ini memberikan dampak kepada kelancaran pelayanan jasa angkutan jalan pada lintas tersebut yang sering mengalami kemacetan dan dampak lain dari tingginya volume lalu lintas tersebut turut pula membebani jaringan transportasi jalan di Terminal Plaju yang sudah mulai jenuh tersebut.Upaya mencarikan lintas alternatif dengan ide memanfaatkan angkutan sungai musi dari Prajen Banyuasin ke 16 ilir Palembang (CBD),perlu dilakukan justifikasi secara ilmiah mengenai prospek kedepannya, dengan mengkaji faktor karaktristik system transportasi dengan tolok ukur Rasio Waktu Perjalanan(RWP) dan Rasio Biaya Perjalanan (RBP). Setelah dikaji secara ilmiah dari jumlah perjalanan kendaraan Angkutan jalan umum pada tahun 2015, dengan sampel 1-2 persen yang dikerjakan oleh 15 orang surveyor Rasio waktu Perjalanan (RWP) antara angkot dengan bis air didapati RWP sama dengan 2,06 kali atau 206 persen atau bis air lebih singkat waktu perjalanannya.Rasio Biaya Perjalanan (RBP) antara angkot dengan bis air didapat 1,14 kali lebih mahal.Rasio Waktu Pelayanan Perjalanan antara angkot dengan bis air adalah 3 kali atau bis air lebih baik atau hemat waktupelayanannya tiga kali.secara ilmiah yang menjelaskan bahwa lintas angkutan sungai lebih baik bila dibandingkan dengan lintas angkutan jalan . Dengan metode kajian yang cukup sederhana dan memanfaatkan data serta kesempatan yang ada, seyogyanya akan dapat membantu pemerintah untuk memberikan solusi lalu lintas angkutan orang dari dan ke CBD 16 ilir Palembang kedaerah Prajen/mariana.