Main Article Content
Abstract
Runway merupakan fasilitas utama sebagai tempat lepas landas dan pendaratan pesawat. Pesawat membutuhkan kondisi landas pacu runway yang memenuhi syarat untuk menjamin keselamatan penerbangan. Banyaknya aktivitas pesawat udara melakukan pendaratan (landing) di runway berkontribusi pada timbulnya rubber deposit. Akibat penumpukan karet ini mengakibatkan permukaan perkerasan runway menjadi licin dan meningkatkan resiko bahaya pesawat tergelincir pada saat take off dan landing. Sehingga pemeliharaan runaway menjadi sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembersihan rubber deposit pada runway berdasarkan peraturan dan SOP yang berlaku di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan analisis kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses rubber deposit removal di Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu dilakukan 1 kali dalam 2 tahun berdasarkan dengan pergerakan jumlah pesawat yang tidak lebih dari 15 pergerakan dalam satu hari yang telah diatur dalam SOP sesuai KP 94 tahun 2015. Namun, pada tahun 2020 dilakukan pembersihan ulang untuk kesiapan dan memastikan kekesatan runway. Dalam proses tersebut tidak dilakukan pengujian kekesatan dengan menggunakan alat uji skiddometer, tetapi menurut peraturan kekesatan landasan tidak bisa diperkirakan kekesatannya.