Main Article Content
Abstract
Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi merupakan bandar udara yang namanya dipilih dari nama Pahlawan Nasional Indonesia asal Minahasa, Sulawesi Utara, yaitu Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. Terletak 13 km dari pusat kota Manado, tepatnya di Jalan A.A. Maramis Kecamatan Mapanget, serta memiliki titik koordinat 01° 32’ 44” N, 124° 55’ 30” E. Apron sebagai unsur yang paling penting untuk tempat pemarkiran pesawat. Bandar Udara Sam Ratulangi Manado saat ini telah memiliki apron dengan 22 aircraft stand yang dapat menampung pesawat udara tipe B.737 all series, A.320, CRJ-1000, ATR 72. Namun, kondisi tersebut masih belum sesuai dengan rencana induk Bandar Udara Sam Ratulangi Manado yang menyebutkan bahwa terdapat 6 aircraft stand untuk pesawat udara yang lebih besar, yaitu Airbus tipe A330-300. Oleh karena itu penelitian ini disusun guna menyampaikan bagaimana merencanakan perluasan dan tebal perkerasan apron yang standar dengan mengacu pada Federal Aviation Administration (FAA). Dan sesuai hasil perhitungan maka pengembangan dimensi apron yang direncanakan adalah 421 x 149,3 m untuk penambahan 6 parking stand dan juga diperoleh tebal perkerasan keseluruhan apron adalah 66 cm. Terdiri dari tebal slab beton 38 cm, tebal stabilized base 13 cm yang menggunakan cement treated base (CTB) dan tebal subbase 15 cm untuk subgrade dengan CBR 5,07 % yang dalam perencanaan akan ditingkatkan.