Main Article Content
Abstract
Gedung Labolatorium Praktik Integrasi di Politaknik Penerbangan Surabaya, belum memiliki alat peraga ( Praktikum ) Uninterruptible Power Supply(UPS), sebagai supply catu daya cadangan apabila PLN OFF. Generator set (genset) membutuhkan waktu sekitar 12 detik untuk menyala setelah PLN OFF, oleh karena itu dibutuhkan adanya UPS guna memberikan perlindungan listrik bersih tak terputus atau interupt pada beban yang terhubung. Jadi, sistem kerja dari UPS tidak pernah OFF dan selalu standby dengan berbagai situasi dan kondisi. Dengan demikian, sistem di dalam UPS semakin lama semakin berkurang ketahanan dan usianya. Ketahanan dalam penyimpanan catu daya cadangan akan semakin melemah karena penggunaan yang setiap saat. Oleh karena itu apabila terjadi gangguan pada salah satu UPS yang dapat menyebabkan UPS tersebut tidak dapat bekerja sebagai mana mestinya, dibutuhkannya backup lain yang tetap akan dapat mem-backup beban UPS yang tidak dapat bekerja tersebut. Peneliti mencoba untuk membuat monitoring dan kontrol pada UPS menggunakan monitoring Human Machine intervase ( HMI ) yang bertujuan untuk menjaga suatu sistem tetap berfungsi dengan normal walaupun terdapat elemen yang tidak berfungsi. Hal ini biasanya dicapai dengan memiliki komponen backup yang berfungsi sama dengan elemen sistem. Sistem HMI pada UPS menekankan pada parameter seperti arus dan tegangan menggunakan personal computer (PC) sebagai interface dengan device pengontrol yaitu Mikrocontroller.