Main Article Content
Abstract
Pada perkembangan teknologi pada era modern ini kebutuhan energi saat ini sangat mengalami peningkatan, Hal ini seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami. Sedangkan saat ini cadangan energi fosil saat ini mengalami penurunan yang diperkirakan akan habis dalam beberapa tahun lagi.
Seiring dengan menipisnya cadangan bahan bakar, maka penggunaan bahan bakar alternatif menjadi solusi yang tepat untuk menggantikan sumber daya energi fosil seperti bioetanol, bioetanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang untuk saat ini memiliki perkembangan yang baik, bioetanol adalah jenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Bioetanol merupakan bahan bakar yang menghasilkan polutan paling rendah, bahan bakar bioetanol adalah bahan bakar yang aman, titik nyala bioetanol lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil dan emisi emisi hidrokarbon yang dihasilkan oleh bioetanol lebih sedikit. Bahan bakar fosil mengalami proses pembakaran yang menghasilkan gas buang CO2, gas buang tersebut dapat menyebabkan polusi udara dan merusak lapisan ozon. Untuk itu dibutuhkan penelitian untuk mendapatkan kinerja engine yang optimal.
Penelitian ini menggunakan kendaraan mesin 1 silinder. Metode pengujian menggunakan bukaan throttle spontan dan bukaan throttle per rpm untuk mendapatkan emisi gas buang. Bahan pengujian menggunakan campuran bahan bakar Pertalite – medium biotanol dengan kadar E-35, E-40, E-45, E-50, dan E-55.
Hasil penelitian saat engine menggunakan bahan bakar pertalite-medium menghasilkan emisi CO 0.23 atau turun 46% dan emisi HC sebesar 69 dan turun 31 % dari bahan bakar pertalite.