Main Article Content

Abstract

Dalam makalah ini, dipaparkan hasil simulasi tentang beamforming pada antena array linier menggunakan Algoritma Least Mean Square (LMS). Dari proses beamforming ini, menghasilkan suatu gambar pola faktor array (AF Paterrn) dari antena array, yang mampu beradaptasi dengan cara mengarahkan pancaran utama ke arah sinyal yang dikehendaki (signal of interest atau SOI) , dan sekaligus menekan serendah mungkin arah-arah sinyal yang tidak dikehendaki (signal not of interest atau SNOI). Perbadingan antara level sinyal dari SOI dan SNOI dari pola pancar tersebut, akan menghasilkan suatu parameter yang merupakan kinerja sistem, dan disebut dengan signal of interference ratio (SIR). Simulasi dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sistem terhadap pengaruh jumlah elemen antena array, dengan arah SOI yang bervariasi dari 0o, 20o, 40o dan 50o dengan arah SNOI=60o, dengan nilai konstanta konvergensi Algoritma LMS sebesar 0,001, dan nilai ambang minimum SIR 40 dB. Dari hasil simulasi disimpulkan, jika selisih sudut antara SOI dan SNOI relatif jauh (60o; 40o  dan 20o), maka proeses beamforming yang terbentuk berhasil menempatkan sinyal- sinyal tersebut pada arah SOI dan SNOI yang telah ditentukan, dengan SIR yang relatif tinggi, di atas nilai ambang 40 dB. Semakin kecil selisih sudut antera SOI dan SNOI, maka semakin kecil nilai SIR yang dihasilkan. Sedangkan, pada saat sudut antara SOI dan SNOI sebesar 10o, proses beamforming tidak berhasil menempatkan sinyal pada sudut-sudut yang telah ditentukan, dan nilai ambang SIR lebih kecil dari nilai ambang 40 dB.

Keywords

beamforming antena array Algoritma LMS

Article Details