Main Article Content

Abstract

Penambahan koridor W-18 dengan ketinggian 6000 feet dan jarak hingga 182,5 mengakibatkan terdapat area yang tidak bisa berkomunikasi antara pilot dengan Air Traffic Controller (ATC) dengan menggunakan peralatan komunikasi Very High Frequency Air To Grond (VHF A/G).hal ini disebabkan sifat VHF yang Line of Sight dan tertutup oleh lekukan bumi. Untuk mengatasinya, dilakukan pemasangan peralatan VHF A/G Extended Range (VHF A/G-ER) di Kalimarau Berau. Metode analisa dari penelitian ini adalah metode analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi eksisting serta metode analisa kesenjangan untuk melihat apakah kondisi eksisting sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Dari peralatan kondisi teknis peralatan sesuai dengan buku manual peralatan, kinerja peralatan yang dihitung menurut SKEP/157/IX/2003 sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 57 tahun 2011. Sedangkan dari hasil pemasangan, didapatkan hasil bahwa area yang sebelumnya ATC dan Pilot tidak bisa berkomunikasi menjadi bisa berkomunikasi. Dari hasil survei didapatkan pula gangguan baru yang muncul dikarenakan terdapat pertemuan area antara VHF A/G Tarakan dengan VHF A/G-ER Kalimarau Berau berupa delay dengan beda waktu 500 milidetik yang diterima bersama.

Keywords

Komunikasi VHF Ground to Air Extended Range Analisa Kesenjangan ATC

Article Details