Main Article Content
Abstract
Peralatan telekomunikasi merupakan bagian yang sangat vital dalam menunjang keselamatan penerbangan. Diantara peralatan penunjang operasioanal penerbangan adalah peralatan VHF Air to Ground Communication, yaitu peralatan tranceiver (pemancar dan penerima) yang digunakan untuk komunikasi antara penerbang (pesawat udara) dengan pemandu lalu lintas udara (unit ATS) dalam bentuk suara yang bekerja pada frekuensi VHF (117,975 MHz sampai dengan 137 MHz).
Tujuan peneliti adalah melakukan kajian teknis tentang peralatan VHF Air to Ground Communication di Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid. Selain kajian teknis tentang peralatan VHF Air to Ground Communication juga mengkaji factor-faktor yang mempengaruhi kinerja peralatan VHF Air to Ground Communication. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Setelah dilakukan kajian teknis pancaran signal peralatan VHF air to ground communication, diketahui terdapat beberapa titik obstacle yang tingginya melebihi kerucut 2° elevasi pancaran antenna sehingga mengganggu pancaran signal peralatan VHF air to ground communication. Hal ini dapat mengakibatkan pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan akan terganggu sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan. Maka untuk mengatasi masalah tersebut perlu ditempatkan sebuah peralatan repeater untuk memperluas cakupan wilayah pancaran yang tidak terjangkau oleh pancaran signal peralatan VHF air to ground communication.